Sunday, July 17, 2016

MAMBANGKITKAN KEMBALI PRAMUKA PECINTA PRANGKO


Dulu banyak pramuka yang gandrung untuk melakukan koresponedensi, karena bisa berteman dengan semua pramuka yang ada dibelahan dunia, bahkan membuahkan tradisi saling tukar menukar  pernik pernik kepramukaan. Kegiatan yang menyenangkan itu berlanjut dengan lahirnya kesenangan baru yakni menumpulkan prangko, tentunya bermacam-macam prangko. Sungguh sangat menyenangkan.
Melalui korespondensi akan terjadi Share of velue (berbagi nilai-nilai) bahkan terjadi berbagi pengamlam hidup. Akhirnya korespondensi menjadi wahana pembelajaran kepramukaan serta mengenatsan problema kehidupan. Terjangan teknologi menghempasn tradisi lama, krespiondensi menjadi mati, karena teknologi bisa menggantikan dengan surat eletronil (e-mail), bahkan kini bertkembang menjadi aplikasi cangggih seperti Whatsapp. Memudarnya surat menyurat juga berkonsekeunsi pada penggunaanperangko, maka sang kolektor perangko banyak yang menjual perakionya, bahkan mengobral dengan harga yang sangat murah. Namun kini berbalik, prangko menjadi barang langka yang memiliki nili, karena menggambarkan sebuah peristiwa. Tentu para anggota pramuka memiliki pemhaman akan hal ini, karena pramuka banyak didokumentasikan  dalam prangko. Sayangnya hobi ini ikut punah, sekaligus juga turunnya animo dikalangan pramuka. Sekarang yang ada hanya kenangan. Sudah tidak ada lagi aktivitas yang bersentuhan dengan prangko. Dulu pernah hidup Pramuka Pecinta Prangko, sekarang harus dihidupkan kembali, dibangkitkan lagi.

No comments:

Post a Comment